Mukidot

Sabtu, 16 Oktober 2010


Syetan rupanya sangat bangga dengan tugasnya, menggoda manusia untuk berbuat jahat. Namun manusia yang satu ini rupanya juga penasaran. Kalau begitu, siapa yang menggoda syetan? katanya dalam hati. Orang itu tak lain Mukidot, tukang sapu masjid di dekat rumahnya, tapi sekarang dia sudah kaya karena bisa korupsi di sana sini.

Suatu ketika ketika Mukidot sedang sendiri, terbersit pikiran aneh dibenaknya, lalu dia pun pergi bertanya pada seorang Kiai Sufi.

Pak Kiai, syetan itu kan punya tugas menggoda manusia, lalu siapa yang menggoda syetan?” tanyanya agak sombong
Ya kamu itu yang menggoda syetan!” kata Kiai seraya mengumbar tawa.
Mukidot pun ikut tertawa sampai-sampai perutnya yang buncit itu berguncang-guncang
dan hidungnya yang pesek kembang-kempis.

Suasana sejenak hening, dan Mukidot hanya tertunduk sambil merenungi dirinya. Benarkah dirinya bisa menggoda syetan, sedangkan syetan dari ujung rambut hingga kakinya pun belum ia kenal?

Setelah beberapa bulan ia menyadari akan tindakan buruknya selama ini, dia bertobat lalu mendatangi Kiai Sufi itu.
Benar Pak Kiai, saya memang sering menggoda syetan,” katanya.
Ya, kalau kamu tidak menggodanya, syetan tidak berani menggodamu,” kata Kiai itu.
"Padahal syetan kan jelek dan serem, berarti selama ini aku lebih jelek dan serem dari syetan dong," gumam Mukidot dalam hati.

Tidak ada komentar: