islam di moskow

Rabu, 17 November 2010

MOSKOW (Arrahmah.com) - Penuhnya trotoar dengan jamaah muslim pada hari Jumat menjadi pemandangan yang khas di ibukota negara komunis Rusia, Moskow. Kota ini merupakan kota dengan prosentase muslim terbesar di seluruh Eropa, namun hanya memiliki empat bangunan masjid saja. Jumlah ini tidak memadai untuk menampung seluruh muslim.

Permintaan muslim untuk menambah fasilitas tempat ibadah di kota tersebut memicu protes keras dari kalangan nasional Rusia.

"Ketika saya tiba lebih awal, saya dapat tempat di dalam. Jika tidak, saya terpaksa shalat di luar," kata Abdyl Ashim Ibraimov (30), salah seorang jamaah di masjid Sobornaya, masjid terbesar di Moskow. Masjid yang terletak di antara bangunan-bangunan tinggi apartemen dan sebuah stadion besar ini hanya mampu menampung 800 orang saja. Jika masjid penuh, jamaah tumpah hingga kantor-kantor administratif, halaman dalam, dan trotoar.

"Shalat Jumat sangat penting. Itulah sebabnya kami datang ke sini, meskipun hujan atau bersalju," kata Ashur Ashurov (60).

Pemerintah setempat menyatakan jumlah muslim di Moskow sekitar 1,2 juta jiwa dari 10,5 juta penduduk Moskow keseluruhan, namun Dewan Mufti, organisasi Islam resmi di Rusia, mengatakan jumlah muslim di ibu kota lebih dekat dengan dua juta.

"Dengan hanya empat masjid, kami sangat kekurangan tempat," kata imam masjid Sobornaya itu, Ildar Khazrat Alyautdinov. "Tidak cukup untuk menampung mereka yang ingin datang dan beribadah."

Sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, ratusan ribu imigran dari negara-negara pecahan Soviet di Asia Tengah terutama berbondong-bondong memasuki Moskow dan menyebabkan pembengkakan populasi yang signifikan.

"Kami meminta, dan bahkan menuntut, ada suatu masjid di setiap wilayah, idealnya di setiap kompleks," kata Alyautdinov.

Namun, tuntutan ini ditentang oleh sebagian penduduk yang sudah terpengaruh dengan meningkatnya nasionalisme Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet.

Menurut Alyautdinov, proyek pembesaran masjid Sobornaya telah diblokir oleh tidak adanya satu tanda tangan kecil dari birokrat yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan kontsruksi.

Dan protes keras dari warga setempat telah menggagalkan rencana lain untuk membangun sebuah masjid baru yang sangat besar di bagian tenggara Moskow yang dirancang untuk menampung hingga 5.000 jamaah.

Pejabat Moskow telah berjanji untuk menyerahkan lahan di sebuah taman untuk membangun masjid ini. Namun rencana ini ditentang oleh para aktivis anti masjid yang memprovokasi warga lainnya. (althaf/arrahmah.com)

Tidak ada komentar: